Edukasi Keluarga Berencana Pada Wanita Usia Subur
Abstract
Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) merupakan upaya pemerintah untuk mengendalikan angka kelahiran dan menekan laju pertambahan penduduk di suatu negara, program ini juga memiliki peran dalam menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan kehamilan, penundaan usia kehamilan dan menjarangkan kehamilan. Data menunjukkan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1,49% atau bertambah 4,5 juta setiap tahun. Hal ini tentunya bertolak belakang dengan program pemerintah dalam menggalakkan program Keluarga Berencana (KB)(Mahmudah & Daryanti, 2021), KB merupakan salah satu pilar safe motherhood yang dikenal sebagai upaya untuk menurunkan AKI di Indonesia. Tujuan dari pilar ini agar program KB terkait kontrasepsi dapat menginformasikan pelayanan KB pada setiap pasangan usia subur (PUS) meliputi waktu, jumlah maupun jarak kehamilan yang sehat. Suport dari program Kb ini diharapkan dapat membantu mengurangi terjadinya “4 terlalu” sebagai faktor risiko penyebab kematian ibu (Yunita et al., 2023). Hambatan yang di konfirmasi dari masyarakat adalah kurangnya keinginan ibu mencari informasi tentang KB. Dengan memberikan edukasi atau pengetahuan mengenai KB ,jenis-jenis Alat Kontrasepsi, efek samping dan lain-lain kami berharap dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang Alat kontrasepsi. Upaya yang di lakukan antara lain dengan memberikan edukasi kesehatan tentang Alat Kontrasepsi. Oleh sebab itu sehubungan dengan kondisi diatas, penulis merasa perlu diadakan pengabdian masyarakat tentang Edukasi Keluarga Berencana dengan harapan meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang KB dan layanannya sehingga program KB dapat di pahami,di mengerti dan di laksanakan oleh setiap keluarga. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan harapan dapat menekan laju pertambahan penduduk
Full Text:
PDFReferences
Anggarini, D. D., et al. (2021). Pelayanan kontrasepsi. Yayasan Kita Menulis.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Faktor pendukung dan penghambat istri PUS dalam penggunaan alat kontrasepsi implant di Puskesmas 1 Denpasar Utara. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 3(1).
Dewi, P. H. (2014). Rendahnya keikutsertaan pengguna metode kontrasepsi jangka panjang pada pasangan usia subur.
Dewiyanti, et al. (2020). Pengaruh penyuluhan KB terhadap tingkat pengetahuan pasangan usia subur tentang kontrasepsi di posyandu. Jurnal Fenomena Kesehatan, 3.
Jurnal Kesehatan Perintis. (n.d.). Perintis’s Health Journal, 3(1).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil utama Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Yunita, L., Anisa, F. N., & Saputri, R. (2023). Analisis Algoritma ID3 pada kunjungan akseptor KB di Kota Banjarmasin. Jurnal Informasi dan Teknologi, 5(3), 65–70. https://doi.org/10.60083/jidt.v5i3.392
DOI: https://doi.org/10.31869/jmp.v5i2.7480
Article Metrics
Abstract view : 0 timesPDF - 0 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed By :









