IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT SALAKPONDOH (SALACCA ZALACCA (GAERTN.) VOSS) PADA BERBAGAI JENIS PELARUT

Boy Chandra, Restu Anastasia, Zikra Azizah, Meilinda Mustika, Ully Chairunisa

Sari


Kulit salak pondoh merupakan produk samping hasil pertanian yang mengandung senyawa metabolit sekunder dengan potensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa fitokimia dan mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak kulit salak pondoh menggunakan pelarut etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE), dan pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid; etil asetat mengandung alkaloid dan steroid; sedangkan n-heksan hanya mengandung steroid. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak ditunjukkan oleh nilai IC₅₀: etanol 18,05 µg/mL (sangat kuat), etil asetat 108,02 µg/mL (sedang), dan n-heksan 200,72 µg/mL (sangat lemah). Sebagai pembanding, asam galat memiliki IC₅₀ sebesar 17,48 µg/mL. Uji statistik ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p < 0,05) antar ketiga ekstrak.

Kata kunci: Salacca zalacca, skrining fitokimia, aktivitas antioksidan, Ultrasound Assisted Extraction (UAE), uji DPPH

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Daftar Pustaka

Andayani, R., Maimunah, & Lisawati, Y. (2008). Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenolat Total Dan Likopen Pada Buah Tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi, 13(1), 31–37..

Blois, M. S. (1958). Antioxidant determinations by the use of a stable free radical. Nature, 181(4617), 1199–1200.

Buanasari, Febrianto, Y., Cholifah, & Chakim, A. (2019). Potensi Metode Ultrasonic-Assisted Extraction (UAE) Dalam Mengekstrak Senyawa Aktif Dari Bahan Alam. Jurnal Farmasi Dan Sains Indonesia, 2(1), 106–111.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1985). Cara Pembuatan Simplisia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi I). Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Edison., Diharmi, A.,Ariani,N.M., & Ilza, M. (2020). Komponen Bioaktif Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kasar Sargassum plagyophyllum.JPHPI,23 (1).

Fitrianingsih, S. P., Lestari, F., & Aminah, S. (2014). Uji Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertner) Voss) Dengan Metode Peredaman Dpph. Prosiding Seminar Nasional Penelitian Dan PKM Sains, Teknologi Dan Kesehatan, 49–54.

Januarti, I. B., Santoso, A., & Razak, A. S. (2017). Flavonoid Extraction of Teak Leaf (Tectona grandis L.) with Ultrasonic identiod. Media Farmasi Indonesia, 12(2), 1263–1270.

Joshua, & Sinuraya, R. K. (2018). Review Jurnal: Keanekaragaman Aktivitas Farmakologi Tanaman Salak (Salacca zalacca). Farmaka, 16(1), 99–107.

Kanon, M., Fatimawali, & Bodhi, W. (2012). Uji Efektifitas Ekstrak Kulit Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus L.) Yang Diinduksi Sukrosa. Pharmacon, 1(2), 52–58.

Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal of Science and Technology, 26(2), 211–219.

Martiani, I., Azzahra, I. F., & Perdana, F. (2017). Antioxidant Activities Of N heksan, Ethyl Aacetate, And Methanol Extracts Of Dewandaru Leaves (Eugenia uniflora L.). Julnal Ilmiah Farmako Bahari, 8(2), 31–39.

Mustapa, A., Taupik, M., & Lalapa, A. R. (2019). Analisis Kadar Flavanoid Total Menggunakan Spektrofotometri Uv-Vis Dalam Kulit Buah Salak (Salacca zalacca V.). Journal Syifa Sciences and Clinical Research, 1(1), 21–27.

Rivai, H., Meliyana, & Handayani, D. (2016). Karakterisasi Ekstrak Spon Laut Axinella Carteri Dendy Secara Fisika, Kimia Dan Fisiokimia. Jurnal Farmasi Higea, 2(1), 1–12.

Robbiyan, Pandapotan, M. M., & Apriani, R. (2021). Penentuan Kadar Flavonoid Dari Ekstrak Kulit salak (Salacca zalacca. Reinw) Berdasarkan Perbedaan Pengeringan Simplisia. Lantanida Journal, 9(1), 1–12.

Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., & Maligan, J. M. (2014). Analisis Rendemen Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut (Tetraselmis chuii). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2(2), 121–126.

Shahidi, F., & Zhong, Y. (2015). Measurement of antioxidant activity. Journal of Functional Foods, 18, 757–781. https://doi.org/10.1016/j.jff.2015.01.047

Shabir, E. S., Rahmadani, A., Meylina, L., & Kuncoro, H. (2018). Uji Fitokimia Ekstrak Kulit Buah Salak (Salacca zalacca) dan Pengaruh Ekstrak terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dan Jamur Candida albicans. Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences.2614-4778.

Singh, R. P., Sharad, S., & Kapur, S. (2004). Free Radicals and Oxidative Stress in Neurodegenerative Diseases : Relevance of Dietary Antioxidants. Jiacm, 5(3), 218–225.

Utami, P. Y., Umar, H. abdul, Syahruni, R., & Kadullah, I. (2017). Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.). Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 2(1), 32–39.

Werdhawati, A. (2014). Peran Antioksidan Untuk Kesehatan. Biotek Medisiana Indonesia, 3(1), 59–68.




DOI: https://doi.org/10.31869/ijpr.v5i1.6954

Article Metrics

Sari view : 0 times
PDF - 0 times

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.





Indonesian Journal of Pharmaceutical Research (IJPR) | e-ISSN 2776-5075

Published by Faculty of Pharmacy, Muhammadiyah University of Sumatera Barat

indexed by:

Indonesian Journal of Pharmaceutical Research is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License